Degradable Plastics Article

| |

Plastik Degradable, mengapa ramah lingkungan?



plastik banyak digukan oleh masyarakat
Setiap manusia secara tidak langsung tidak pernah lepas dengan yang namanya plastik. Suatu benda elastis nan kuat, fleksibel, mudah dipakai, ringan, dan relatif terjangkau ini dapat memudahkan kehidupan manusia seperti menjadi pembungkus produk-produk makanan, pakaian, gadget, maupun peralatan-peralatan lainnya. Namun disisi lain, benda tersebut menjadi suatu benda yang menyeramkan bagi kelangsungan bumi kita. Bagaimana tidak, penimbunan plastik atau pengolahannya yang tidak efisien dapat mencemarkan tanah sebagai tempat pembuangannya. Tidak hanya itu, daerah perembesan air ke tanah pun menjadi sangat berkurang karna plastik dapat mencegah air merembas ke tanah sehingga dapat menimbulkan bencana seperti banjir yang berkepanjangan. Hal tersebut diperparah dengan fakta yang menunjukkan bahwa sampah plastik memerlukan waktu kurang lebih 1000 tahun untuk dapat terurai.

Menurut catatan Kementerian Lingkungan Hidup, seseorang setiap harinya menghasilkan sampah sebesar 0,8 kg, dan 15% diantaranya adalah sampah plastik. Dengan asumsi jumlah pendudk Indonesia 220 juta jiwa, maka sampah plastik yang dihasilkan mencapai 26500 ton per hari. Tidak bisa dibayangkan berapa besar jika sampah sebanyak itu ditumpuk di suatu tempat, dan itu dalam waktu sehari. Sebagai penulis, saya cukup prihatin mengingat kota yang menjadi tempat kelahiran saya menjadi trend atau terkenal sebagai kota penampung samapah terbesar di Insonesia.

contoh plastik degradabel
Menindaklanjuti permasalahan tersebut, para scientist telah mengembangkan teknologi terkini berkenaan dengan plastik yang ramah lingkungan. Terlahirlah plastik ramah lingkungan yang diberi nama Degredable Plastic atau Plastik Degredabel pada era tahun 2000-an. Plastik ini dapat duraikan kembali oleh mikroorganisme secara alami menjadi senyawa yang ramah lingkungan. Yang biasanya plastik konvensional berbahan dasar petroleum, gas alam, atau batu bara.Sementara plastik degradable terbuat dari material yang dapat diperbaharui, yaitu dari senyawa-senyawa yang terdapat dalam tanaman misalnya selulosa, kolagen, kasein, protein atau lipid yang terdapat dalam hewan.

Plastik degredabel menggunakan teknologi Oxo degradable yang memungkinkan plastik dapat hancur dengan sendirinya. Teknologi tersebut dilakukan dengan menambahkan sejenis katalis pada bahan plastik (polyolefin) sehingga plastik dapat hancur lebih cepat melalui percepatan oksidasi dan kemudian terurai menjadi air, karbon dioksida, dan biomass. Dengan teknologi ini, maka plastik yang dibuang akan terpotong-potong atau terfragmen-fragmen menjadi bagian-bagian kecil selama 90 sampai dengan 120 hari, kemudian plastik akan terurai dalam jangka waktu kurang lebih 24 bulan. Bila dibandingkan dengan plastik yang biasa kita digunakan yang memerlukan waktu yang sangat lama untuk dapat terurai di alam, maka teknologi ini sungguh sangat cepat. Dengan teknologi ini, mungkin saja masalah terhadap banyaknya tumpukan plastik yang tidak terurai dapat dikurangi. Banyangkan saja, plastik biasa akan terurai sekitar 1.000 tahun di tempat pembungan sampah, jika dibuang di laut mungkin memerlukan waktu yang lebih lama lagi dan jika terurai pasti akan mencemari lautan.

plastik yang diurai oleh bakteri
Plastik degradabel lebih cepat terurai tentunya terdapat peranan aktif pada bakteri pengurainya. Bakteri pseudomonas dan bacillus contohnya, bakteri ini berfungsi untuk mengurai limbah plastik dengan cara memutus rantai polimer. Plastik itu sendiri tersusun atas rantai-rantai polimer yang kuat sehingga sulit terurai apabila bakteri kurang berperan dalam hal ini. Bakteri yang berjumlah jutaan ini memutus rantai polimer menjadi monomer-monomernya sehingga tidak memerlukan waktu beratus-ratus tahun menjadi materi-materi kecil. Hal tersebut ditunjang dengan bahan dasar yang dimiliki plastik degradabel berbeda dengan plastik pada umumnya dimana bahan-bahan tersebut yang membentuk polimer-polimer dapat mudah dipotong oleh bakteri tersebut.


Oleh karena hal tersebutlah, mengapa plastik degradable dinilai mempunyai julukan sebagai plastik ramah lingkungan.



Sumber

http://www.ecosafeplastics.com/qs/page/2866/0/-1
http://www.haaretz.com/hasen/spages/1098400.html
http://www.greenradio.fm/index.php/green-living/waste/recycle/2007-bahaya-sampah-plastik-selesai.html

48 komentar:

Astika Sari mengatakan...

sebenarnya Indonesia sangat berpotensi dalam pengembangan teknologi plastik degradable ini, karena berbagai hasil pertanian yang potensial untuk dikembangkan menjadi biopolimer adalah jagung, sagu, kacang kedele, kentang, tepung tapioka, ubi kayu (nabati) dan chitin dari kulit udang (hewani) dan lain sebagainya.(http://forum.upi.edu). Hanya saja kendala yg dihadapi adalah kurangnya sumberdaya manusia yg menguasai bidang ini dan kurangnya dukungan dana penelitian.

Untuk itu diharapkan perhatian pihak2 terkait untuk dapat memproduksi plastik degradable ini secara massal..

Unknown mengatakan...

artikelnya bgus..
alhamdulillah ada referensi buat tugas...
terima kasih..

Asmara syahidah mengatakan...

Mulai dari hal yang kecil, dan mulai saat ini,,, biasakan hidup ramah lingkungan, kenali akibat2 produk yang digunakn.. cerdas dan cermat dalam memilih serta memanfaatkannya.

samaph plastik salah satu sampah yang awet muda.. #sulit terdegradasi.
sampah plastik merupakan salah satu permasalahan utama lingkungan saat ini. Sekitar 6,5 juta ton sampah plastik per tahun dihasilkan di Eropa. Sebagai perbandingan, jika sampah ini dipakai untuk membuat tembok raksasa Cina, maka setara dengan 65 km/tahun tembok sampah plastik solid yang dapat dibuat. Untuk mengatasi permasalahan ini, diperlukan bahan baku lain agar dapat dibuat sustainable plastic,,,

ide bagus dengan diluncurkannya Degredable Plastic,, :)

Alvian Yadi mengatakan...

terima kasih atas komentarnya,
alhmdulillah ada tambahan referensi untuk membuat artikel kedepan.

Anonim mengatakan...

Pemanfaatan plastik degradabel sangat membantu untuk melestarikan lingkungan. Mungkin masih banyak diantara rakyat Indonesia yang sebenarnya ingin dapat andil dalam menciptakan aksi Go Green, maka menggunakan plastik degradabel inilah cara yang tepat untuk memulainya. Hal sederhana namun besar manfaatnya untuk kita dan alam. Sukses untuk artikel yang menginspirasi ini.

Alvian Yadi mengatakan...

terima kasih atas komentarnya,
alhamdulillah bisa berbagi

mentari mengatakan...

pengetahuan baru untuk masyarakat umum agar menggunakan bahan yg ramah lingkungan...
terimaksih infonya...

wina sirait mengatakan...

Syaloom...
plastik degradeble itu pertama kali nya ditemkan di negara mana yaah...
soal nya di indonesia tdak ada plastik mereek itu,,,
trus ni yah, itu plastik asal nya dri mana..??
negara mana gtu,,
soal nya indonesia tdak ada pluncuran plstik merek inggris gtu,,

Dina Saputra mengatakan...

peluang mengembangkan plastik degradeble di indonesia masih terbuka luas. pembuatan kemasan plastik yang ramah lingkungan juga dapat memacu tumbuh kembangnya sektor-sektor lain seperti ekonomi, lingkungn, pertanian dan iptek.

*R I R I N* mengatakan...

artikel yang menarik untuk info kepada masyarakat umum, dan ini menjadi salah satu tindakan menciptakan aksi go green yah.. semoga semua pihak lain bisa lebih mengembangkan hal ini.. semoga masyarakat indonesia bisa terus menggunakan plastik degradabel ini. hidup sehat hidup go green!!! :)

Anonim mengatakan...

Sebenarnya permasalahan sampah plastik ini adalah permasalahan umum yang dihadapi banyak negara didunia termasuk di negara" maju.
namun ada beberapa negara yang sudah berhasil menemukan solusi dari permasalahan ini contohnya jepang. Di Jepang sampah plastik sudah diolah menjadi salah satu sumber energi listrik.Bahkan untuk kedepannya pemerintah jepang sudah berencana untuk menghentikan program nuklir mereka dan menggantinya dengan program mengolah sampah ini menjadi sumber energi listrik.


Di Indonesia untuk meniru seperti yang dilakukan pemerintah jepang masih susah karena permasalahan budget yang mana budget untuk mengimplementasi program tersebut sangatlah besar belum lagi teknologi serta SDM yang dibutuhkan. Saya rasa plastic degradable itu merupakan salah satu ide yang bagus untuk diimplementasikan. Disamping budgetnya kemungkinan tidak semahal yang dilakukan pemerintah jepang pengimplementasiannya pun lebih mudah. Kemungkinan permasalahan yang bakalan dihadapi disini yaitu dukungan dari pemerintah untuk menyelesaikan masalah ini. kalo pemerintah sudah memberikan dukungan penuh terhadap program ini maka masalah seperti dana penelitian, SDM dan sebagainya dapat diatasi.



By the way good article kept posting!!! :)

yanti mengatakan...

berapa lama plastik "degradable" dapat diuraikan oleh bakteri ya? jika dibandingkan kantong kertas????

annisa febrianti mengatakan...

Menurut artikel yang saya baca, Penggunaan kantong plastik biodegradable merupakan alternatif yang baik karena tidak perlu merubah kebiasaan masyarakat. Memang bahwa tidak sepenuhya plastik degrable itu baik , karena tetap berpotensi menghasilkan limbah lain dan membutuhkan biaya selama proses produksinya. Lebih baik menggunakan wadah yang selalu kita bawa ketika dibutuhkan seperti keranjang belanja (mungkin orangtua kita dulu secara tidak sadar lebih bergaya hidup ramah lingkungan dengan cara ini) ataupun tas lipat praktis yang kini juga dapat kita beli di beberapa toko tertentu. http://wordyness.wordpress.com/2010/07/18/176/

Anonim mengatakan...

artikel nya bagus,
plastikel degradable merupakan salah satu pencegahan terhadap kerusakan lingkungan yang ditimbulkan oleh plastik yangtidak ramah lingkungan.

Anonim mengatakan...

saya pernah baca di artikel tetangga, katanya plastik degradable juga menghasilkan limbah yang berdampak buruk terhadap lingkungan? itu bisa dijelaskan tidak ?

Anonim mengatakan...

nice blog ;)
jadi, bakteri pada plastik yang ramah lingkungan itu tidak membahayakan yaa karena ia membantu mengatasi pencemaran lingkungan!!!
tapi apa bisa bakteri tersebut juga dapat mengatasi masalah-maslah pada sampah-sampah yang lain???
Makasiiih bwt info-infonya ^_^

maruti ratna mengatakan...

wah keren bangat yya, plastik degradable'' solusi tepat untuk masa depan bumi kita' ana juga baru tau ternyata ada juga toh plastik degradable'' =)ternyata ada juga plastik tipe ini, yang dapat di urai itukan plastik yang dibuatnya menggunakan polimer2 alami ya vian kaya dari jagung yang mundah di urai oleh mikroorganisme tapi kaya gimana sih plastiknya ana belum tau seperti apa bentuknya =)
ratna maruti
1110016100028

sumber yang ana baca :http://forces.lk.ipb.ac.id/tag/bio-plastik/

Anonim mengatakan...

saya pernah baca artikel tentang biodegradable plastics, katanya, bahan dasar dari plastik tsb adalah tepung jagung dan sebagainya,
link nya di http://www.guardian.co.uk/environment/cif-green/2009/jun/18/greenwash-biodegradeable-plastic-bags

apakah penggunaan berbahan dasar tepung jagung sangat efisien mengingat Indonesia adalah pengguna/ pengkonsumsi jagung terbesar? apakah ada bahan dasar lin selain tepung jagung?
terima kasih

Moh. Amuy Saepudin
111006100017

Anonim mengatakan...

awesome!
Dengan adanya bio degradable plastic ini tentu menjadi salah satu solusi yang tepat berkaitan dengan masalah tumpukan plastic bekas bungkusan apapun. Sekedar berbagi nih yaa.. menurut artikel yang saya baca di http://forum.nationalgeographic.co.id/topic.php?id=1371, telah ditemukan sejenis jamur di hutan hujan Amazon oleh Sekelompok mahasiswa dan dosen dari Yale University yang bisa mengurai dan mengkonsumsi plastik polyurethane yaitu plastik yang biasa dimanfaatkan manusia sehari-hari. Jamur tersebut termasuk dalam family endophytes, dimana endophytes ini mampu menghasilkan enzim yang bisa mengurai plastic polyurethane. Keuntungan lainnya adalah jamur ini masih bisa bekerja dalam keadaan tidak ada oksigen, jadi meskipun sampah plastic terkubur, enzim masih bisa bekerja menguraikan plastic.

Alvian Yadi mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Anonim mengatakan...

amazing sekali ya akhi alvian ini ^_^
artikel yang sangat menarik, Salah satu cara yang dapat digunakan untuk menyelamatkan lingkungan dari bahaya plastik(bioplastik/plastik biodegradable).
http://forces.lk.ipb.ac.id/tag/bio-plastik/
tapi akhi, saya menemukan artikel tentang penemuan dua mikroba yang termasuk dalam keturunan Genus Sphingomonas dan Pseudomonas yang mempunyai kemampuan menguraikan polyethylene dengan sukses.
yang tadinya plastik pengurainnya sampai 1000 tahun bisa menjadi 3 bulan. bagaimana menurut akhi ?
http://kontaktuhan.org/news/news202/aiv_52.htm

Anonim mengatakan...

Good job sob. Dan mau menambahkan :
Plastik ramah lingkungan tersebut dapat dibuat dari :
pati (jagung, kentang, singkong dll; PHA (polyhydroxyalkanoate),modifikasi genetik dari daun tanaman jagung; PLA (polylactide), hasil fermentasi gula; dan PHA (polyhydroxyalkanoate)diproduksi oleh bakteri tertentu.
sumber : http://blogs.unpad.ac.id/souvia/files/2011/03/kemasan-plastik-Compatibility-Mode.pdf

Anonim mengatakan...

sering menggunakan tapi baru tau mengenai plastik degradabel ini. Tapi selain menggunakan plastik degredabel kita bisa mengurangi limbah plastik dengan menggunakan tas kecil yang terbuat dari bahan yang bisa dipakai berkali-kali. Menurut A. C. Sofyan Hariri ada tiga cara yang dapat dilakukan dalam rangka pencegahan pencemaran lingkungan, yaitu:
a.Secara administratif, pencegahan dengan mngeluarkan kebijakan dan peraturan yang berhubungn dengan lingkungan hidup yang dilakukan olh pemerintah
b.Secara teknologis, dengan mewajibkan pabrik untuk memiliki unit pengolahan limbah sendiri sebelum dibuang ke lingkungan
c.Secara edukatif, dengan penyuluhan terhadap masyarakat akan penntingnya menjaga lingkungan, baik di pendidikan formal atau informal.sumber: http://www.ganapala.org/2011/06/04/sidebars-widgets/

"bukankah mencegah lebih baik mengobati"

hanahamdlah mengatakan...

info bagus ni...tapi alvian ada info tentang efek negatifnya ju1. ga loh... yaitu:
1.Penelitian menunjukkan keberhasilan dari plastik tersebut untuk terurai menjadi sangat berkurang jika terkubur di dalam tanah dan tempat pembuangan sampah. Selain itu, bahkan jika kantong plastik dibiarkan di udara terbuka, maka tidak akan sepenuhnya terurai, karena tidak akan mencapai tahap penguraian oleh mikro-organisme.
2. Plastik Oxo-degradable mengandung aditif seperti: logam kobalt, mangan, atau besi yang membantu proses agar plastik lebih cepat menjadi potongan-potongan yang lebih kecil dengan bantuan panas atau cahaya, yang kemudian terurai oleh mikroba. Penggunanan logam ini terus-menerus pasti tidak akan meningkatkan kualitas lingkungan dan ''berpotensi menimbulkan efek negatif tertentu.”
3.Plastik oxo-degradable diyakini dapat terurai selama lebih kurang dua tahun, namun laporan mengatakan bahwa plastik masih akan ada (dalam bnetuk potongan** kecil) sekitar selama beberapa tahun sebelum mereka benar** hancur di lingkungan. Hal ini menimbulkan kekhawatiran tentang dampak potongan** kecil plastik di alam, seperti: potensi untuk dikonsumsi oleh serangga, dan hewan, seperti ikan.

hanahamdlah mengatakan...

menirut sumber yang saya dapat ya alvian:
http://taufiktanjung.blogspot.com/2010/04/degradable-plastic.html

Imam Nurhudinsyah Praba mengatakan...

Plastik bisa diurai dengan bakteri. Plastik biodegradable mungkin jadi lebih cepat terurainya karena bakteri dalam laut lebih banyak. Tapi tetep aja butuh waktu, sementara proses penguraian terjadi bisa aja itu plastik keburu dimakan sama ikan dan ikannya keburu mati

Anonim mengatakan...

Woah emang agak sulit ya, terlebih setiap harinya saat kita membeli sesuatu, pembungkusnya pasti plasti yg biasa kita gunakan. Jadi y mungkin, lebih baik di hentikan produksi plastik berbahayanya, terus diganti aja sama yang lebih aman.

rahmita mengatakan...

setuju dengn artikel alvian. Sebaiknya kita menggunakan plastic degradable yang mudah dicerna bakteri. Selain bakteri pseudomonas dan basillus, ada juga bakteri lain yang bisa mendegradasi plastic, yaitu bakteri Spingogomonas sp. Seperti yang dijelaskan dalam sebuah jurnal dalam alamat web http://www.ipcbee.com/vol12/41-C20018.pdf. http://annisa326962.blogspot.com/2012/02/alat-pengurai-sampah-plastik-sebagai.html

Anonim mengatakan...

menarik untuk dikembangkan, karena plastik merupakan salah satu benda yang saat ini sangat banyak digunakan,tetapi semakin banyak plastik yang digunakan semakin banyak pula tumpukan sampah yang ada disekitar kita,. dan tidak mungkin kita untuk tidak menggunakan barang yang satu ini. so, jalan keluarnya betul sekali menggunakan plastik daur ulang, yang ramah lingkungan. sedikit tambahan saja, plastik daur ulang ini ada dua jenis yang sekarang lagi dikembangkan para ahli. yang pertama biodegradable plastic, yang bisa terurai oleh bakteri seperti yang dibahas diatas, dan jenis satu lagi ada yang lebih hebat lagi yaitu photodegradable plastic, plastik ini akan terurai dengan sendirinya jika terkena sinar matahari. so, gunakanlah kantong kantong serbaguna, yang ramah lingkungan dan aman digunakan.

Anonim mengatakan...

oya, silahkan untuk tambahan informasinya klik http://www.anneahira.com/plastik.htm

Musliyadi mengatakan...

COol banget ini artkel.. good job frend..
saya sangat setuju dengan artikel anda. Untuk menyelamatkan lingkungan dari bahaya plastik, saat ini telah dikembangkan plastik biodegradable, artinya plastik ini dapat duraikan kembali mikroorganisme secara alami menjadi senyawa yang ramah lingkungan. Biasanya plastik konvensional berbahan dasar petroleum, gas alam, atau batu bara. Sementara plastik biodegradable terbuat dari material yang dapat diperbaharui, yaitu dari senyawa-senyawa yang terdapat dalam tanaman misalnya selulosa, kolagen, kasein,protein atau lipid yang terdapat dalam hewan.
http://blogkuw.wordpress.com/2007/07/20/plastik-biodegradable/

Anonim mengatakan...

saya mau menambahkan sedikit,plastik oxi degredable memiliki zat aditif seperti logam kobalt, mangan atau besi. penggunaan plastik ini secara terus menurus juga akan menimbulkan pencemaran tanah. penilitian baru-baru ini menemukan plastik yang lebih ramah dari plastik degredable yaitu bioplastik yang terbuat dari kelapa sawit dan sagu. dalam pembuatannya menggunakan bakteri Ralstania eutropha. untuk cara pembuatannya dapat di lihat di http://kidsgen.blogspot.com/2010/07/plastik-ramah-lingkungan-yang-cepat.html

Anonim mengatakan...

setidaknya dengan adanya plastik degradable ini mengurangi sampah plastik yang sulit diuraikan oleh mikroba dalam tanah. Proses pembuatan plastik memerlukan bahan baku dan energi dari minyak bumi yang merupakan sumber daya alam yang tak dapat diperbaharui.sedangkan bahan baku plastik degradable berasal dari bahan-bahan alami seperti yang diutarakan saudara bayu. http://www.neraca.co.id/2012/05/14/biodegradable-plastik-ramah-lingkungan/
saya juga setuju dengan anissa f sebaiknya kita mempersiapkan keranjang atau tas dari kain atau kertas.

Anonim mengatakan...

saya setuju dengan artikel anda.. bahwa kita harus menjaga lingkungan.dengan adanya plastik degradable ini mengurangi sampah plastik yang sulit diuraikan oleh mikroba dalam tanah. saya mau menambahkan bahwa kantong plastik hitam itu ternayat berbahaya "Kantong plastik warna hitam dilarang dan itu bukan untuk makanan karena hasil daur ualng, termasuk saat kita membeli daging," kata Haniwar Syarif, Direktur Eksekutif Asosiasi Industri Pengolahan Daging Indonesia kepada okezone saat ditemui di Jalan Wijaya 2 Blok F No 83B, Grand Wijaya Center, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (7/3/20112).

Menurutnya, makanan yang Anda beli tidak boleh terkontaminasi langsung dengan kantong plastik berwama. "Kalau makanan langsung terkontaminasi dengan kantong plastik kresek, khususnya daging, maka sama saja Anda mengonsumsi bakteri," bebernya
sumber : http://forum.detik.com/showthread.php?p=16040572

Anonim mengatakan...

wah..
semoga semua plastik di dunia ini lekas diganti dengan bahan dasar yang ramah lingkungan, tidak dengan bahan dasar fosil..
bahan dasar plastik biodegradable ini dari tanaman jagung atau singkong. karena nilai ekonomis jagung lebih mahal maka banyak digunakan singkong sebagai bahan utamanya.
Penggunaan kantong plastik biodegradable merupakan alternatif yang baik karena tidak perlu merubah kebiasaan masyarakat. Namun saat ini tidak 100% kantong plastik di sekitar kita merupakan kantong plastik degradable, sedangkan kalaupun diklaim sebagai kantong plastik degradable bahannya belum 100% mudah terurai karena masih ada plastik degradable yang bahannya merupakan campuran plastik biasa dengan bahan degradable. Oleh karena itu, jika kita ingin menjadikan lingkungan sekitar kita lebih bersahabat maka perilaku kitalah yang perlu diubah. Biasakanlah menggunakan tas lipat atau tas belanja sebagai pengganti kantong plastik dan gunakanlah kantong plastik biodegradable untuk kebutuhan akan kantong plastik yang sulit dihindari.

Anonim mengatakan...

Assalamu'alaykum... sangat bagus tema artikelnya, memang dalam kehidupan sehari" kita tidak bisa terhindar dari kehidupan membuang plastik. Tapi saya pernah dengar bahwa selain bahan diatas, bahan styrofoam juga tidak kalah berbahaya. seperti yang di terangkan pada http://www.berbagicerita.com/bahaya-kemasan-styrofoam/
apakah sama spesifikasi zat keduanya...?

Alvian Yadi mengatakan...

terima kasih untuk sahabat-sahabati yang berkenaan untuk mengomentari artikel ini
terutama untuk teman yang tidak menyantumkan keterangan akunnya (anonim) atas pendapatnya yang mengaitkan dengan negara jepang.

maaf saya tidak bisa mengomentari pendapat kalian satu-persatu,
arigatoo :D

Alvian Yadi mengatakan...

menanggapi dari saudari @wina sirait yang berkaitan dengan asal mula plastik degradable,
berdasarkan sumber yang saya dapat, plastik degradable lahir atas keresahan para masyarakat yang penggunaan plastik dapat menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan,
barulah pada tahun 1980 di US mengumumkan telah terciptanya plastik yang ramah lingkungan dimana plastik ramah lingkungan tsb masihlah sangat mahal dan susunannya masih sederhana sehingga pada tahun terciptanya, belum terlalu tenar
ini sumbernya
http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=history%20of%20degradable%20plastic&source=web&cd=9&ved=0CIABEBYwCA&url=http%3A%2F%2Fwww.iopp.org%2Ffiles%2Fpublic%2FBerkeschShellieMSUBiodegradablePlastic.pdf&ei=-XnFT6_aBIbqrQfR4fi2BQ&usg=AFQjCNGmpfONXEGTd2u5Ei_f7PjucfcB-w
(maaf kalau sumbernya berasal dari negara lain)

sedangkan di indonesia barulah pada tahun 2000an pemanfaatan plastik ramah lingkungan dapat dilirik oleh masyarakat

qumillaila mengatakan...

yaa betul, memang saat ini sdh saatnya masyarakat mulai menghargai bumi, tempat tinggal kita sebab bumi kita ini 1 :)

ini beberapa fakta seputar sampah plastik: plastik susah didaur ulang, plastik dpt dimanfaatkn untuk BBM, sampah plastik berbahaya utk beberapa jenis hewan, kresek mengandung karsinogen.
(http://imaisfree.wordpress.com/fakta-sampah-plastik-2/)

Alvian Yadi mengatakan...

menanggapi pertanyaan dari Bu Yanti,
(terima kasih atas pertanyaannya)

plastik degradable akan terpotong-potong atau terfragmen-fragmen menjadi bagian-bagian kecil selama 90 sampai dengan 120 hari, kemudian plastik akan terurai dalam jangka waktu kurang lebih 24 bulan

berbeda dengan kantong kertas,
bedasarkan bahan dasarnya, kertas pada umumnya dapat terurai secara sempurna dalam jangka waktu 2.5 bulan
sumber : http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=jangka%20waktu%20kertas%20dapat%20terurai&source=web&cd=1&ved=0CE4QFjAA&url=http%3A%2F%2Frepository.usu.ac.id%2Fbitstream%2F123456789%2F25090%2F4%2FChapter%2520II.pdf&ei=0X_FT43tAo_MrQep2aXVBQ&usg=AFQjCNHcX0oRVdzu0jBYA_1w3fVQ1roJBg

namun bila dilihat dari jangka waktu penguraiannya,
memang lebih cepat kantog kertas dibandingkan kantong plastik degradable,
namun dilihat dari sudut pandang penggunaannya, penggunaan kantong plastik deradasi jauh lebih efisien dibandingkan dengan kantong kertas,
kantong kertas mudah robek bila terkena basah, tidak tahan lama, dan masih terhitung mahal.

Anonim mengatakan...

wow keren artikelnya.. Biodegradable plastik adalah plastik yang dapat terurai di aerobik alami (kompos) dan anaerob (TPA) lingkungan. Biodegradasi dari plastik terjadi ketika mikroorganisme memetabolisme plastik untuk baik senyawa assimilable atau untuk humus-seperti bahan yang kurang berbahaya bagi lingkungan [1]. Mereka dapat terdiri dari baik bioplastik, yang adalah plastik yang komponennya berasal dari bahan baku terbarukan, atau plastik berbasis minyak bumi yang mengandung aditif.

Plastik biodegradable biasanya diproduksi dalam dua bentuk: injeksi dibentuk (padat, bentuk 3D), biasanya dalam bentuk item pelayanan makanan sekali pakai, dan film, kemasan buah biasanya organik dan tas koleksi untuk daun dan hiasan rumput, dan mulsa pertanian.
http://en.wikipedia.org/wiki/Biodegradable_plastic

Alvian Yadi mengatakan...

menanggapai dari pertanyaan @amuy,
sangat bagus sekali pertaannya

memang pengunaan biodegradable plastic masih berbahan dasar umbi-umbian dan penyuplai kabrohidrat terbesar seperti padi, jagung, dll

namun perkembangan konvensional telah dilakukan oleh mahasiswa-mahasiswa kritis dari berbagai universitas,
contohnya pada mahasiswa Universitas Airlangga Surabaya, mereka telah mengembangkan plastik degradable menggunakanlidah buaya
ini linknya
http://wwwnew.menlh.go.id/home/index.php?option=com_content&view=article&id=4731:plastik-lidah-buaya-yang-mudah-terurai&catid=43:berita&Itemid=73&lang=id

dan dari mahasiswa yang terdapat di mAlang
mereka menggunakan limbah cangkang udang,
ini link nya
http://www.youtube.com/watch?v=rmaq0uVIeKU

Anonim mengatakan...

bayankan saja berapa banyak smpah plastik yang membusuk ?
bisa qta bayangkan betapa besar dampaknya negatif dari sampah plastik terhadap lingkungan. sudah tentu itu sangat mengaggu kelestarian bumi qta.

Anonim mengatakan...

saya setuju,karena bahan bioderegradable terbuat dari pati singkong dan khitosan ini menjadi salah satu alternatif bahan pembungkus. Selain ramah lingkungan karena mudah terurai, juga memiliki karakteristik awet dan tahan hingga bulan ke-3 dari pemakaian.
Aman, Mudah Didaur Ulang
Pati merupakan biopolimer karbohidrat yang dapat terdegradasi secara mudah di alam dan bersifat dapat diperbarui. Pati sendiri memiliki batasan bervariasi terkait dengan kelarutan dalam air.
Lapisan tipis dari pati dapat dengan mudah rusak. Untuk meningkatkan karakteristik, biasanya pati dicampur biopolimer yang bersifat hidrofobik atau bahan tahan air. Salah satu biopolimer hidrofobik yang direkomendasikan adalah khitosan yang dapat disintesis dari limbah cangkang udang dan crustacea lainnya.
Khitosan direkomendasikan sebagai biomaterial berpotensi tinggi untuk dikompositkan dengan pati atau amilum sebagai bahan utama pembuatan komposit pati-khitosan. Khitosan merupakan senyawa yang tidak larut dalam air, larutan basa kuat, sedikit larut dalam HCl dan HNO3, dan H3PO4, dan tidak larut dalam H2SO4.
Selain itu, khitosan tidak beracun, mudah mengalami biodegradasi, dan bersifat polielektrolitik. Karakteristik lain khitosan adalah dapat dengan mudah berinteraksi dengan zat-zat organik lain, seperti protein dan lemak. Karena itu, khitosan relatif lebih banyak digunakan pada berbagai bidang industri terapan dan industri farmasi dan kesehatan.

http://www.biotek.lipi.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=338:Bahan%20Plastik%20Ramah%20Lingkungan&catid=8&Itemid=53

Anonim mengatakan...

saya setuju dengan artikelnya..Dampak positif yang dihasilkan diantaranya adalah membantu mempercepat proses degradasi polimer plastik. Menurut beberapa penelitian disebutkan bahwa oxidatively degradable mempunyai kecepatan terurai 4-10x lebih cepat dibanding plastik biasa. Siklus penguraian yang semula butuh waktu sampai ribuan tahun bisa direduksi menjadi 5 bulan sampai 9 tahun.http://achormohammad.wordpress.com/2011/11/10/identifikasi-dampak-penggunaan-plastik-oxo-degradable-terhadap-lingkungan/

Anonim mengatakan...

Betul banget vian,banyak sekali dampak negatif yang ditimbulkan pada plastik terutama bagi lingkungan
plastik terbuat dari penyulingan gas dan minyak yang disebut ethylene. Minyak, gas dan batu bara mentah adalah sumber daya alam yang tak dapat diperbarui. Semakin banyak penggunaan palstik berarti semakin cepat menghabiskan sumber daya alam tersebut.
Fakta tentang bahan pembuat plastik, (umumnya polimer polivinil) terbuat dari polychlorinated biphenyl (PCB) yang mempunyai struktur mirip DDT. Serta kantong plastik yang sulit untuk diurai oleh tanah hingga membutuhkan waktu antara 100 hingga 500 tahun.

http://alamendah.wordpress.com/2009/07/23/dampak-plastik-terhadap-lingkungan/

Anonim mengatakan...

dgdghdhfjg

Anonim mengatakan...

Biodegradable plastik adalah plastik yang akan terurai di alam dengan bantuan mikroorganisme. Biodegradasi dari plastik dapat dicapai dengan mengaktifkan mikroorganisme di lingkungan untuk memetabolisme struktur molekul film plastik.
Pengunaan plastik sebagai bahan pengemas menghadapi berbagai persoalan lingkungan. Namun, banyak masyarakat yang belum menyadari risiko dari limbah plastik. limbah plastik yang tidak dapat diurai mikroba dalam tanah secara cepat menimbulkan lingkungan yang tidak sehat.
Memang tas plastik bekas sebagian akan terurai dalam bentuk karbondioksida, air, dan kompos dalam waktu satu atau dua bulan. Namun, kita juga perlu ingat akan kandungan kimia dalam kantong plastik yang dapat menyebabkan keracunan. Salah satu yang paling berbahaya adalah tinta tas plastik.
Yang lebih mengerikan, tas plastik ternyata membutuhkan waktu yang sangat lama untuk terurai sempurna, yakni sekitar 500 hingga 1000 tahun. Bayangkan saja berapa banyak sampah plastik yang membusuk? Bisa kita bayangkan betapa besar dampak negatif dari sampah plastik terhadap lingkungan. sudah tentu itu akan sangat mengganggu kelestarian bumi kita.

http://www.neraca.co.id/2012/05/14/biodegradable-plastik-ramah-lingkungan/

Posting Komentar

.