Degradable Plastics Video

| 1 komentar |

LEER MÁS...

Degradable Plastics Article

| 48 komentar |

Plastik Degradable, mengapa ramah lingkungan?



plastik banyak digukan oleh masyarakat
Setiap manusia secara tidak langsung tidak pernah lepas dengan yang namanya plastik. Suatu benda elastis nan kuat, fleksibel, mudah dipakai, ringan, dan relatif terjangkau ini dapat memudahkan kehidupan manusia seperti menjadi pembungkus produk-produk makanan, pakaian, gadget, maupun peralatan-peralatan lainnya. Namun disisi lain, benda tersebut menjadi suatu benda yang menyeramkan bagi kelangsungan bumi kita. Bagaimana tidak, penimbunan plastik atau pengolahannya yang tidak efisien dapat mencemarkan tanah sebagai tempat pembuangannya. Tidak hanya itu, daerah perembesan air ke tanah pun menjadi sangat berkurang karna plastik dapat mencegah air merembas ke tanah sehingga dapat menimbulkan bencana seperti banjir yang berkepanjangan. Hal tersebut diperparah dengan fakta yang menunjukkan bahwa sampah plastik memerlukan waktu kurang lebih 1000 tahun untuk dapat terurai.

Menurut catatan Kementerian Lingkungan Hidup, seseorang setiap harinya menghasilkan sampah sebesar 0,8 kg, dan 15% diantaranya adalah sampah plastik. Dengan asumsi jumlah pendudk Indonesia 220 juta jiwa, maka sampah plastik yang dihasilkan mencapai 26500 ton per hari. Tidak bisa dibayangkan berapa besar jika sampah sebanyak itu ditumpuk di suatu tempat, dan itu dalam waktu sehari. Sebagai penulis, saya cukup prihatin mengingat kota yang menjadi tempat kelahiran saya menjadi trend atau terkenal sebagai kota penampung samapah terbesar di Insonesia.

contoh plastik degradabel
Menindaklanjuti permasalahan tersebut, para scientist telah mengembangkan teknologi terkini berkenaan dengan plastik yang ramah lingkungan. Terlahirlah plastik ramah lingkungan yang diberi nama Degredable Plastic atau Plastik Degredabel pada era tahun 2000-an. Plastik ini dapat duraikan kembali oleh mikroorganisme secara alami menjadi senyawa yang ramah lingkungan. Yang biasanya plastik konvensional berbahan dasar petroleum, gas alam, atau batu bara.Sementara plastik degradable terbuat dari material yang dapat diperbaharui, yaitu dari senyawa-senyawa yang terdapat dalam tanaman misalnya selulosa, kolagen, kasein, protein atau lipid yang terdapat dalam hewan.

Plastik degredabel menggunakan teknologi Oxo degradable yang memungkinkan plastik dapat hancur dengan sendirinya. Teknologi tersebut dilakukan dengan menambahkan sejenis katalis pada bahan plastik (polyolefin) sehingga plastik dapat hancur lebih cepat melalui percepatan oksidasi dan kemudian terurai menjadi air, karbon dioksida, dan biomass. Dengan teknologi ini, maka plastik yang dibuang akan terpotong-potong atau terfragmen-fragmen menjadi bagian-bagian kecil selama 90 sampai dengan 120 hari, kemudian plastik akan terurai dalam jangka waktu kurang lebih 24 bulan. Bila dibandingkan dengan plastik yang biasa kita digunakan yang memerlukan waktu yang sangat lama untuk dapat terurai di alam, maka teknologi ini sungguh sangat cepat. Dengan teknologi ini, mungkin saja masalah terhadap banyaknya tumpukan plastik yang tidak terurai dapat dikurangi. Banyangkan saja, plastik biasa akan terurai sekitar 1.000 tahun di tempat pembungan sampah, jika dibuang di laut mungkin memerlukan waktu yang lebih lama lagi dan jika terurai pasti akan mencemari lautan.

plastik yang diurai oleh bakteri
Plastik degradabel lebih cepat terurai tentunya terdapat peranan aktif pada bakteri pengurainya. Bakteri pseudomonas dan bacillus contohnya, bakteri ini berfungsi untuk mengurai limbah plastik dengan cara memutus rantai polimer. Plastik itu sendiri tersusun atas rantai-rantai polimer yang kuat sehingga sulit terurai apabila bakteri kurang berperan dalam hal ini. Bakteri yang berjumlah jutaan ini memutus rantai polimer menjadi monomer-monomernya sehingga tidak memerlukan waktu beratus-ratus tahun menjadi materi-materi kecil. Hal tersebut ditunjang dengan bahan dasar yang dimiliki plastik degradabel berbeda dengan plastik pada umumnya dimana bahan-bahan tersebut yang membentuk polimer-polimer dapat mudah dipotong oleh bakteri tersebut.


Oleh karena hal tersebutlah, mengapa plastik degradable dinilai mempunyai julukan sebagai plastik ramah lingkungan.



Sumber

http://www.ecosafeplastics.com/qs/page/2866/0/-1
http://www.haaretz.com/hasen/spages/1098400.html
http://www.greenradio.fm/index.php/green-living/waste/recycle/2007-bahaya-sampah-plastik-selesai.html

LEER MÁS...

| 7 komentar |

LEER MÁS...